Oleh : Emha Ainun NadjibJanganku suaraku, ya ‘AzizSedangkan firmanMupun diabaikanJangankan ucapanku, ya QawiySedangkan ayatMupun disepelekanJangankan cintaku, ya Dzul QuwwahSedangkan kasih sayangMupun dibuangJangankan sapaanku, ya MatinSedangkan solusi tawaranMupun diremehkanBetapa naifnya harapanku untuk diterima oleh merekaSedangkan jasa penciptaanMupun dihapusBetapa lucunya dambaanku untuk didengarkan oleh merekaSedangkan kitabMu diingkari oleh seribu peradabanBetapa tidak wajar aku merasa berhak untuk mereka hormatiSedangkan rahman rahimMu diingat hanya sangat sesekaliBetapa tak masuk akal keinginanku untuk tak mereka sakitiSedangkan kekasihMu Muhammad dilempar batuSedangkan IbrahimMu dibakarSedangkan YunusMu dicampakkan ke lautSedangkan NuhMu dibiarkan kesepianAkan tetapi wahai Qadir MuqtadirWahai Jabbar MutakabbirEngkau Maha Agung dan aku kerdilEngkau Maha Dahsyat dan aku picisanEngkau Maha Kuat dan aku lemahEngkau Maha Kaya dan aku papaEngkau Maha Suci dan aku kumuhEngkau Maha Tinggi dan aku rendah serendah-rendahnyaAkan tetapi wahai Qahir wahai QahharRasul kekasihMu maíshum dan aku bergelimang hawaíNabi utusanmu terpelihara sedangkan aku terjerembab-jerembabWahai Mannan wahai KarimWahai Fattah wahai HalimAku setitik debu namun bersujud kepadaMuAku sehelai daun kering namun bertasbih kepadaMuAku budak yang kesepian namun yakin pada kasih sayang dan pembelaanMuEmha Ainun Nadjib Jakarta 11 Pebruari 1999
Kamis, 13 Juni 2013
Emha Ainun Nadjib - DOA SEHELAI DAUN KERING
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar