Powered By Blogger

Kamis, 13 Juni 2013

Love Is A Sweet Torment?


Di masyarakat, sering kita melihat sebuah interaksi antara dua anak manusia berlainan jenis, antara pria dan wanita yang (katanya) saling mencintai dengan sepenuh hati. Akan tetapi dalam perjalanan kisah cintanya selalu diliputi perasaan cemburu, luka dan kecewa. Dan mengapa cinta seringkali melahirkan cemburu, terlukai dan kecewa? Ah,….itu khan konsekuensi logis karena kita sudah menjatuhkan hati padanya.
Cinta
cinta sejati tak akan lekang oleh waktu, tak akan pupus oleh kesedihan,
tak akan tenggelam dalam deras air mata,

Benarkah ini yang dinamakan Cinta ? Benarkah Cinta akan melahirkan perasaan terlukai?
Mari kita berpikir dan dalami dengan menggunakan akal pikiran dan padukan dengan hati yang terdalam. Benarkah semua itu? Atau jangan-jangan yang dikonotasikan dengan cinta itu hanya sebatas perasaan iba diri yang terbalut nafsu ?
Namun sesungguhnya, cinta sejati tidak akan pernah menelurkan perasaan seperti cemburu, terlukai bahkan timbul kecewa!
Kalau kita mau meneliti lebih dalam sebenarnya yang mengakibatkan penderitaan hanyalah cinta yang didorong nafsu. Cinta nafsu ini, seperti sudah menjadi sifat dan ulah nafsu, ingin memiliki, ingin disenangkan dan ingin mengikat. Karena itu tentu saja kalau orang yang ingin dimiliki dan diikat, orang yang mendatangkan kesenangan itu akan diambil orang lain, berarti kesenangannya hilang.
Hal-hal seperti itu sehingga memunculkan perasaan cemburu bahkan terlukai hingga yang terparah adalah timbulnya kebencian, lalu kesedihan dan penderitaan. Cinta nafsu ini pada hakekatnya hanya mencinta dirinya sendiri bukan orang yang dicinta, yang mementingkan kesenangan diri pribadi.
Cinta karena nafsu ini dapat menyelinap dalam cintanya seorang pria atau wanita terhadap kekasihnya sehingga sering terjadi sepasang kekasih yang tadinya bersumpah saling mencinta, setelah menjadi suami istri, timbul perpecahan dan kebencian sehingga mengakibatkan perceraian ! Ini bukti cinta nafsu. Selama masih dapat menikmati kesenangan dari orang yang katanya cinta, makanya sikapnya mesra. Akan tetapi setelah orang yang katanya dicinta itu tidak lagi memberi kesenangan kepadanya, bahkan mendatangkan kesusahan, sikapnya berubah, dari cinta menjadi benci !
Lebih sering pula cinta nafsu seperti ini menyelinap ke dalam rasa cinta seseorang terhadap sahabatnya. Seribu kali sahabat itu mendatangkan kesenangan, maka dicintanya. Akan tetapi sekali saja mendatangkan kesusahan, cintanya melayang dan berubah menjadi benci dan seribu kali kebaikannya itu terlupakan !!, yang diingat hanya satu kali keburukannya itu saja!.

Cinta itu anugerah
Cinta itu anugerah

Biarpun kata orang cinta antara orang tua dan anak itu murni, namun tidak jarang dikotori pula oleh cinta nafsu model demikian. Selama anak penurut, maka orang tuanya sangat mencintainya. Kalau anak membangkang, apalagi durhaka, makan orang tua akan membencinya bahkan memusuhinya. Karena apa? Si anak tidak mendatangkan kesenangan bahkan menyebut tidak mendatangkan kebahagiaan dan mendatangkan kerugian lahir batin atau kesusahan. Demikian pula sebaliknya, kalau orang tua dianggap baik dan menguntungkan, maka si anak akan tetap mencinta dan berbakti. Akan tetapi tidak jarang terjadi, kalau orang tua menentang kehendak si anak dan dianggap merugikan atau menyusahkan, maka cinta dan kebaktian si anakpun berubah menjadi kemarahan, bahkan mungkin kebencian.
Cinta itu memberi kekuatan
Cinta itu memberi kekuatan

Cinta kasih sejati, cinta murni tidak akan ada apabila orang mementingkan diri sendiri. Cinta sejati itu berarti MEMBERI. BERKORBAN! Cinta sejati bagaikan lilin yang memberi penerangan dengan rela mengorbankan dan menghabiskan diri sendiri.. Cinta kasih sejati, terhadap siapapun juga, merupakan ibadah terhadap Allah, Tuhan Yang Maha Esa, selalu hidup dalam hati, tanpa pamrih untuk menguntungkan dirinya sendiri melainkan sebagai kewajiban manusia yang menyalurkan kasih Tuhan kepada manusia lain.
Membuat pernyataan cinta kepada manusia belum tentu dilandasi oleh perasaan cinta yang tulus murni dan gayung bersambut. Namun menyatakan CINTA kepada Allah terlebih dahulu insyaAllah akan dibalas dan mendapat sambutan sebagai Hamba-NYA.

Love Is A Sweet Torment?

Sumber : http://jofania.wordpress.com/2013/05/15/2565/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar